SELAMAT DATANG

BLOG INI MERUPAKAN PELATIHAN PERENUNGAN DIRI

Rabu, 29 Juni 2011

ULAMA' PEWARIS NABI

1. Rosululloh SAW dan nabi2 lain as, mendapat pengetahuan dari Alloh mengenai sesuatu yg kita tidak mendapatkannya. itulah mengapa kita perlu berguru pada beliau.. seperti ketika sedang melewati sebuah makam, beliau mengetahui bahwa d dalam kubur mayat tersebut disiksa, lalu Nabi SAW mengambil pelepah kurma dan ditaru di atasnya... soal siksa kubur termasuk gaib atau tidak, silakan pandangan anda masing2... namun hal2 semacam ini mulai diabaikan kaum muslimin, dan lelaku seperti itu tidak lg dianggap sunnah Rasul SAW yg selayaknya kita ikuti...
2. Sebuah hadits mengatakan: "Ulama adalah pewaris Nabi". pewaris disini tentu adalah mewarisi ilmu2 beliau, serta lelaku yg beliau lakukan... jika seorg ustadz cuma mempelajari Islam dg buku2 dan kitab2 saja, berarti dia bukan ulama'... bukan ulama' brrti bukan pewaris Nabi. Nabi tidak pernah memperoleh pengetahuan dg membaca buku2.... kita bisa belajar dg org seperti itu, ttp tidak wajib kita ikuti, tergantung sesuai ajaran Nabi atau tidak...
3. apakah Nabi bs memberi manfaat? jika brmakna hakiki, maka laa haula walaa quwwata illa billah.. jika Alloh menganugerahkan pd Nabi sesuatu yg bs memberi manfaat (syafa'at), maka itu psti bisa dilakukan.. seperti apakah obat dr dokter bs memberi manfaat kpd org yg sakit? secara hakiki tidak bs. tp secara nisbi, banyak org yg sakit diobati dokter dan bisa sembuh.. tentu atas ijin Alloh SWT..

Sabtu, 18 Juni 2011

PLURALISME

kalo mau tentang Islam, tentang Alloh, jangan hanya mengkaji syare’at saja… klo mengkaji syare’at, isinya ya cuma debat2an, menang2an… masing2 punya sudut pandang sendiri2…
demikian juga dengan Istilah.. kalo menurut anda pluralisme itu mencampuradukkan, menurut org lain bisa saja bukan mencampuradukkan, tp mempersilakan keberadaan mereka masing2 tanpa harus saling memusnahkan eksistensinya.. ada juga org lain yg memaknai pluralisme adalah faham yg mengakui perbedaan pendapat dalam Islam (dg dalil ikhtilafu ummati rohmatun)… kenapa harus diperdebatkan kalau memang yg dituju berbeda.. meskipun istilah yang digunakan sama (PLURALISME), tp isinya ternyata beda.. apa fungsinya diperdebatkan..
kalau pun kita Islam, memangnya tingkatan keislaman kita itu seberapa?? apa Islam kita itu berada pada tingkat yg paling benar menurut Alloh?? apa kita pernah melihat Alloh sehingga kita benar2 menyembah DIA?? paling ya cuma khayalan tentang Alloh..
Islam kita itu cuma tingkatan KIRA2… kira2 begini menurut saya.. begitu tingkatannya.. jd nggak perlu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah atau menganggap org yg berbeda pendapat dianggap KAFIR.. jgn2 kita sendiri yang kafir (tertutup) melihat kebenaran.
seandainya kita bisa meningkatkan keimanan kita lebih dari sekedar sekarang.. seandainya kita bisa meningkatkan islam kita mendekati tingkatan Rasululloh, bisa melihat Alloh dan memahami al-Qur’an dengan arahan langsung dariNya, baru kita bisa mendekati kebenaran..
Lha wong bukan ulama’ kok berfatwa soal ilmunya ulama’… ya sesat…

Senin, 18 April 2011

MENANAM TAUHID

Penanaman tauhid sejak dini. Mungkin itu jarang dilakukan orang karena mengaggap anak kecil belum tahu apa-apa. Tidak akan paham. Jangankan kata tauhid yang mengandung makna begitu dalam. Hal-hal sepele dan sederhana saja mereka tidak mampu memahami. Idealisme yang bersifat konseptual bergulat dengan daya remeh yang berlebihan.
Di sisi lain kita juga mengakui bahwa hal yang diajarkan sewaktu kecil akan sangat mengakar. Anak kecil ketika mendapat sebuah pengajaran cenderung menganggap ajaran yang baru ia terima itu sebagai kebenaran mutlak, taken for granted. Selain itu, hal yang sudah ia terima dan masuk ke dalam file otaknya akan sulit terhapus dari memory.
Menanamkan tauhid sejak usia dini tidak perlu menggunakan definitif konseptual, pembagian uluhiyah dan rububiyah serta asma’ wa shifat. Mengenalkan Tuhan kepada anak kecil membutuhkan sesuatu yang bersifat terapan, bagaimana anak itu meyakini bahwa Alloh itu ada dan Dia adalah satu-satunya wujud. Tauhid uluhiyah, rububiyah dan pengenalan asma wa shifat perlu dilakukan dengan melihat alam ini secara langsung. Hal seperti ini membutuhkan bagaimana orang tua menghubungkan anak tersebut dengan alam.
Manusia modern banyak melupakan alam semesta sebagai wujud dari ciptaan Tuhan. Mereka sibuk dengan urusan yang mereka sebut sebagai ciptaan mereka sendiri. Manusia menjadi tuhan-tuhan baru bagi dirinya, bagi lingkungan sekitarnya dan juga merasa menjadi “tuhan” baru bagi Tuhan sebenarnya. Manusia membuat konsep Tuhan yang mereka sembah sesuai dengan pola pikir dan kehendak hatinya. “Beginilah tujuan Tuhanku,” begitu kata mereka.
Kita bisa saja terlambat dalam hal mengajarkan tauhid pada anak kita, lalu mengajarkan sholat pada saat mereka sudah menginjak dunia pendidikan dan mereka mulai belajar sholat. Namun efeknya, mereka akan menjalankan sholat tanpa perenungan. Mereka tidak terbiasa merenung. Mereka tidak biasa memahami sesuatu lebih dalam. Maka sholat yang kita ajarkan menjadi sekedar rangkaian gerakan dan rangkuman mantra-mantra. Dia terlepas dari hakekat sholat yang sedang ia jalankan.
Dengan kedekatan manusia dengan alam dan pengajaran yang kita berikan pada anak sejak dini alan mengarahkan dia tentang hakekat hidup, bahwa ada satu Dzat yang menjadi sebab dari semua gugusan bintang yang kerlap-kerlip di malam hari. Ada ada satu Dzat yang menciptakan cahaya bulan dari pantulan sinar matahari. Dan Dia satu-satunya. Dia tak ada duanya. Dia adalah penguasa seluruh jagat raya. Dia adalah yang mencipta dan mengaturnya. Dia adalah pemberi hidup bagi makhluk-makhluk yang merayap di hamparan bumi. Dia yang menciptakan segalanya. Hanya dia yang berhal disembah. Hanya dialah satu-satunya hakekat hidup kita dia arahkan.
Wallohu a’lam
19 April 2011

PRO DAN “ANTI” PERUBAHAN

Ada sebuah ungkapan, Ini zaman perubahan. Segalanya sudah banyak berubah. Ada ungkapan lain menyatakan satu-satunya hal yang tetap di dunia ini adalah perubahan itu sendiri. Ungkapan kedua ini menunjuk sesuatu yang lebih ekstrim dari ungkapan pertama yang hanya saat ini saja yang disebut zaman perubahan.
Sebagian orang membanggakan perubahan sebagai dewa. Sebagian lain merasa terusik dan prihatin dengan perubahan itu. Tulisan ini tidak sedang berbicara masalah politik, jadi pembaca tidak perlu berpikir tentang reformasi dan status quo, serta ketidakpastian-ketidakpastian lain.
Orang yang menyukai perubahan menginginkan segalanya berjalan ke arah lebih baik. Semua sisi kehidupan diharapkan menuju jalan yang lebih tinggi. Naik tingkat dan serajatnya. Begitulah maksudnya. Tidak ada maksud lain kecuali bertambahnya kebaikan di semua lini. Kesejahteraan, kemakmuran, kerukunan, martabat, pendidikan, ekonomi, taraf social, kesadaran akan tata nilai, budaya dan sebagainya semua diharapkan menjadi lebih baik dari kemarin.
Orang yang terusik dan memprihatinkan perubahan melihat perubahan yang sedang berlangsung menuju ke arah yang lebih buruk. Kesadaran masyarakat mulai menurun, terjadi dekadensi moral, kriminalitas meningkat, korupsi, kolusi, perzinaan, perjudian, pembunuhan, pencurian, perampokan (dalam berbagai bentuknya), penurunan filter terhadap tata nilai adat istiadat, kohesi sosial dan sebagainya. Semua menjadi luntur oleh zaman yang sudah berubah.
Itulah intinya.
Orang yang pro perubahan dan yang terusik oleh perubahan ternyata memiliki KESAMAAN. Mungkin sebagian orang yang mendewakan perubahan mengolok-olok orang yang “anti” perubahan. Demikian pula sebagian orang yang “anti” perubahan mengolok-olok orang yang pro perubahan. Tetapi sebenarnya yang mereka inginkan adalah hal yang sama. Mereka memiliki titik temu pada tujuan yang mereka harapkan.
Tentu ini bisa terjadi manakala keduanya berada di jalur yang semestinya dan tidak ada sesuatu yang disebut dengan kepentingan. Soalnya, jika kepentingan berbicara, maka seluruhnya akan runtuh. Judul di atas tidak lagi PRO PERUBAHAN DAN “ANTI” PERUBAHAN, tetapi akan berubah menjadi “PRO” PERUBAHAN DAN ANTI PERUBAHAN.
Perbedaan tanda kutip menentukan makna yang dikandungnya. Bahasa yang diungkapkan sama persis, namun isinya benar-benar berbeda, bahkan bertolak belakang. Ini adalah awal pemikiran saya mengenai kulit dan isi. Banyak orang yang berbicara keras mengenai perubahan, namun ternyata di balik itu dia menyimpan sesuatu. Banyak pula orang yang memprihatinkan perubahan, namun ternyata di balik itu dia menyimpan sesuatu. Jangan menilai sesuatu secara sekilas dan hanya melihat kulit luarnya saja. Walohu a’lam….
17 april 2011

Selasa, 08 Februari 2011

SYI’IRAN GUS DUR

1.NGAWITI INGSUN NGLARAS SYI’IRAN # KELAWAN MUJI MARANG PENGERAN KANG PARING ROHMAT LAN KENIKMATAN # RINO WENGINE TANPO PITUNGAN (saya mengawali tembang syiir + dengan memuji kepada Tuhan) (yang telah memberi rahmat dan kenikmatan + siang dan malam tanpa terhitung)
2.DUH BOLO KONCO PRIO WANITO # AJO MUNG NGAJI SYARE’AT BLOKO GUR PINTER DONGENG NULIS LAN MOCO # TEMBE MBURINE BAKAL SANGSORO (Duhai rekan semua pria dan wanita + janganlah cuma belajar ilmu syare'at saja) (cuma pintar mendongeng, menulis dan membaca + nanti akhirnya akan sengsara)
3.AKEH KANG APAL QURAN HADITSE # SENENG NGAFIRKE MARANG LIYANE KAFIRE DEWE DAK DIGATEKKE # YEN ISIH KOTOR ATI AKALE (Banyak yang hafal ayat qur'an dan hadits + tapi suka mengkafirkan orang lain) (kafirnya sendiri tak pernah diperhatikan + begitulah kalau masih kotor hati dan akalnya)
4.GAMPANG KABUJUK NAFSU ANGKORO # ING PEPAHESE GEBYARE DUNYO IRI LAN MERI SUGIHE TONGGO # MULO ATINE PETENG LAN NISTO (dia mudah terbujuk nafsu angkara + yang menjadi perhiasan keindahan dunia) (suka iri dan dengan terhadap kekayaan tetangga + maka hatinya menjadi gelap dan nista)
5.AYO SUDULUR JO NGLALEKAKE # WAJIBE NGAJI SAK PRANATANE NGGO NGANDELAKE IMAN TAUHIDE # BAGUSE SANGU MULYO MATINE (marilah saudara2, jangan sampe melupakan + kewajiban mengaji dan tata caranya) (untuk menebalkan iman dan tauhid + bekal yang indah dan akan mulia saat meninggal)
6.KANG ARAN SHOLEH BAGUS ATINE # KERONO MAPAN SARI NGILMUNE LAKU THORIQOT LAN MA’RIFATE # UGO HAKEKOT MANJING RASANE (yang dinamakan sholeh itu baik hatinya + karena sudah mapan sari ilmunya) (menempuh thariqot dan ma'rifat + serta hakekat masuk ke alam rasa)
7.ALQUR’AN QODIM WAHYU MINULYO # TANPO TINULIS ISO DIWOCO IKU WEJANGAN GURU WASKITO # DEN TANCEPAKE ING NJERO DODO (al-Qur'an itu qodim wahyu yg termuliakan + tanpa ditulispun akan bisa dibaca) (itu adalah petunjuk guru yg waskita + yang di tancapkan ke dalam dada)
8.KUMANTHIL ATI LAN PIKIRAN # MRASUK ING BADAN KABEH JEROAN MUKJIZAT ROSUL DADI PEDOMAN # MINONGKO DALAN MANJINGE IMAN (melekat pada hati dan pikiran + merasuk ke badan dan semua di dalam) (mukjizat rasul menjadi pedoman + menjadi jalan masuknya iman)
9.KELAWAN ALLOH KANG MOHO SUCI # KUDU RANGKULAN RINO LAN WENGI DITIRAKATI DIRIYADHOHI # DZIKIR LAN SULUK JO NGANTI LALI (dengan Alloh Yang Maha Suci + kita harus berangkulan siang dan malam) (ditirakati, diriyadlohi + dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan)
10.URIPE AYEM RUMONGSO AMAN # DUNUNGE ROSO TONDO YEN IMAN SABAR NARIMO NAJAN PAS-PASAN # KABEH TINAKDIR SAKING PENGERAN (hidup akan tentram dan merasa aman + tempat rasa sebagai tanda iman) (sabar menerima walaupun pas-pasan + semua ditakdirkan oleh Tuhan)
11.KELAWAN KONCO DULUR LAN TONGGO # KANG PODO RUKUN OJO GAE SIO IKU SUNAHE RASUL KANG MULYO # NABI MUHAMMAD PANUTAN KITO (dengan rekan, saudara dan tetangga + haruslah kita rukun jangan menyia-nyiakan) (itu sunnah rasul yang mulia + Nabi Muhammad yang menjadi panutan)
12.AYO NGLAKONI SEKABEHANE # ALLOH KANG BAKAL NGANGKAT DRAJATE SENAJAN ASHOR TOTO DHOHIRE # ANANGING MULYO MAQOM DRAJATE (mari menjalankan semuanya + Alloh yang akan mengangkat derajat) (meskipun lahirnya terlihat rendah + tetapi tingkat derajatnya sangat mulia)
13.LAMUN PASLASTRO ING PUNGKASANE # ORA KESASAR ROH LAN SUKMANE DEN GADANG ALLOH SWARGO MANGGONE # UTUH MAYYITE UGO ULESE (kalaupun nanti meninggal di akhirnya + ruh dan sukmanya tidak akan tersesat) (akan diandalkan oleh Alloh sebagai penghuni surga + mayyit dan kafannya akan tetap utuh)